Barangkali anda setuju dengan pendapatku, jika hujan gerimis,menikamati sore setalah seharian beraktifitas, salah satu pilihan kegiatan yang nikmat adalah minum teh atau kopi hangat, ditemani gorengan yang masih hangat juga. Sekali lagi gorengan, bukan penggorengan. Bisa saja tahu bacam goreng,
Makanan ini termasuk makan murah meriah, merakyat, disukai semua kalangan, lintas SARA, dan bagi aku, gampang didapat, soalnya disepanjang jalan dekat aku tinggal banyak yang jualan.
Maka jika pulang tak jarang aku sempatin mampir ke penjual gorengan, dan dengan semangat membuat teh atau kopi hangat, apalagi jika gerimis atau hujan, maka menikmati gorengan dan minuman itu serasa ada di dunia lain.
Pengalaman suatu sore, ketika lagi pada keadaan ingin sekali menikmati gorengan dan minuman hangatku. Maka dengan penuh semangat segera diadakan perburuan gorengan. Gerimis yang turun bukan halangan. Justru menambah rasa ingin menikmati gorengan.
Ditengah semangat dan rasa ingin yang luar biasa, kekecewaan pertama aku dapat.. Penjual langganan yang pertama ternyata sudah tidak ada lagi yang tersisa. Lanjut ke penjual berikutnya, dan jawabannya sama, sudah habis. Akhirnya sepanjang jalan, aku jelajahi, ada yang habis, ada yang nggak jualan.
Baru saat itu aku ngerasa luar biasa kecewanya, karena tidak dapat apa yang aku inginkan, gorengan. Betapa ketika rasa ingin sudah demikian memuncak, air liur yang menetes hanya sebatas membayangkan saja, dan apa yang kita idam-idamkan tidak dapat, ternyata kecewa besar.
Tentu saja segala sumpah serapah dan omelan aku layangkan. Kepada gorengan, kepada penjual gorengan, kepada gerimis, meski omelan itu hanya lewat mimic muka dan berdesis. Baru bisa keluar segala kekecewaan dan serapah itu ketika sudah sampai di rumah.
“Napain ngomel, Bung? sambut teman serumahku
“Gila, semua gorengan di jalan ini sudah nggak ada lagi,” sungutku
“Haha, gagal makan gorengan?”
“Iyah gorengan sialan, mana penjulanya juga gak nyisain sedikitpun buat aku”
“Ah kau bung, napa gorengan yang kau salahkan? Benda mati lagi.. apalagi penjual gorengan tuh, kasihan, mana mungkin bisa tahu jalan pikiranmu”
1 komentar:
baiknya ngga perlu punya keinginan donk klo gtu? :p
-siNga-
Posting Komentar