Jumat, 23 Oktober 2009

Ketika Pakdhe Karmin Berdoa

-->
Berdoa adalah satu kegiatan untuk menghambakan diri. Ada orang yang berdoa untuk menguatkan diri dalam kondisi yang tidak menguntungkan. Ada juga orang yang berdoa untuk mengharap agar mendapat sesuatu, mendapatkan apa yang diharapkan, mengharapkan mendapat kemurahan-Nya .
Ketika ingin menjadi sesuatu, maka orang banyak yang menyandarkan dengan doa. Termasuk ketika ingin menjadi sabar. Ketika menghadapi begitu banyak masalah yang menguras emosi, maka orang akan berucap “Ya Tuhan, berikanlah kami kesabaran”. Doa terucap dengan keinginan untuk menjadikan kita orang yang lebih sabar.
Aku punya tetangga, yang kebetulan juga tetangga sawah. Meski rumahnya agak jauh dari rumahku di kampungku, namun sering jumpa ketika di sawah, karena sawah kami bersebelahan. Pakdhe Karmin biasa aku memanggilnya, tak lebih seorang tua, yang selalu bersenyum. Secara status, beliau bukanlah siapa-siapa, namun beliau dijadikan contoh dalam hal sabar. Orang dikampungku akan mengidealkan beliau dalam hal kesabaran, sehingga tak jarang dalam doanya bertambah “Ya Tuhan, berilah kesabaran seperti yang Engkau berikan kepada Pak Karwin”
Pada suatu waktu, aku terlibat dalam obrolan dengan beliau. “Pakdhe, ajari aku berdoa yang benar,” kataku ketika berjumpa beliau di gubug sawahnya. Sengaja aku menjumpainya, demi kesabaran yang ingin aku miliki.
“Ada apa anak muda, sepertinya sedang bermasalah, tiba-tiba bicara doa”
“Tidak Pakdhe, aku hanya ingin menjadi sabar, Pakdhe adalah orang tersabar yang aku kenal, ajari aku berdoa yang benar agar di beri kesabaran oleh-Nya.“
Pakdhe Karwin nampak tersenyum, menatapku tajam, kemudian berkata “ kamu salah orang”
“Salah orang gimana Pakdhe, Pakdhe adalah orang tersabar yang aku kenal”
“Kamu salah orang, aku tidak pandai berdoa” wajahnya tiba2 agak serius
“Aku tidak pandai berdoa, engkau pun semesthinya tahu kalau aku jarang terlibat dalam urusan keagamaan, maaf aku tak bisa membantu bagaimana berdoa uintuk meminta kepadanya agar diberi kesabaran.“
“Aku dalam kebingungan, namun aku mencoba menghormati apa Pakdhe karmin. Mungkin beliau sedang tidak berkenan. Lain waktu mungkin beliau akan mau mengajarkan aku tentang doa kesabaran.”
“Tapi anak muda, aku ada saran, meski mungkin salah, menurutku, kesabaran itu tak bisa dilakukan dengan meminta, kesabaran itu hanya akan didapat dengan latihan. Tuhan tidak bisa memberi kesabaran”
“Maksudnya Pakdhe?”
“Kesabaran hanya akan didapat dengan latihan. Aku tidak tahu kenapa orang menyandarkan keinginan untuk bersabar dengan meminta kepadaNya. Sementara aku ingat terus apa yang diajarklan oleh Almarhum Bapakku. Kata Bapakku, ada satu tatanan alam, ada satu tatanan keilahian, ada satu tatanan ke-Tuhanan, yang mengatur segalanya. Seperti tanaman yang tumbuh mengikuti musim, maka aku sebagai petani harus merawat tanaman seperti yang tatanan itu kehendaki.”
Beliau melanjutkan “Anak muda, tatanan keilahian itu menunjukkan bahwa kesabaran itu didapat dengan latihan, eling, terus diberikan, setiap ada masalah yang menuntut untuk kita sabar, maka berikanlah kesabaran, begitulah setidaknya kearifan yang almarhum Bapakku ajarkan. Bapakku tidak pernah mengajarkan untuk berdoa meminta sabar, namun berbuat, karena kesabaran akan didapat dengan laku dan latihan. Ngelmu itu kalakone kanthi laku ora yang Jawa bilang, Ilmu itu didapat dengan latihan dan tindakan. Mungkin itu salah karena berbeda dengan orang kebanyakan, namun siapa tahu bermanfaat.”
Obrolan lama yang ingin aku kenang kembali lewat tulisan ini, untuk menyampaikan bahwa meski menurut Pakdhe Karmin beliau tidak bisa berdoa, namun aku akui bahwa apa yang beliau sampaikan adalah cara berdoa yang luar biasa.