Sudahkan kita berterimakasih hari ini kepada orang lain atas apa yang mereka lakukan kepada kita? Kepada yang menyediakan minum di pagi hari, kepada yang menyiapkan pakaian kita, kepada orang yang membantu kita ke tempat tujuan aktivitas kita, dan kepada orang-orang yang tak terhitung banyaknya yang melakukan sesuatu untuk diri kita?
Sayang sekali jika sikap kita demikian, karena pada dasarnya kita tak akan mungkin hidup tanpa jasa orang lain. Tak salah apabila terimakasih merupakan standar
Berterimakasih tidak semata-mata etika untuk menyenangkan orang lain. Lebih dari itu, berterimakasih adalah salah latihan untuk menurunkan ego kita, keakuan kita. Mengapa demikian? Karena ucapan berterimakasih pada dasarnya lahir karena respek, karena penghormatan terhadap sesuatu yang dilakukan oleh orang lain, dan perlakuan itu menjadikan kita mendapat.
Dengan demikian, ada unsur pengakuan terhadap kelebihan orang lain, sekaligus ada pengakuan terhadap kekurangan diri kita sehingga orang lain melakukan sesuatu untuk kita. Aada unsur pelepasan terhadap watak “aku”, ada unsur untuk melepas ego, ada unsur kerendahan hati, sehingga berterimakasih merupakan latihan untuk melepaskan ego.
Seorang bijaksana pernah mengatakan bahwa salah satu orang yang langka, yang sulit ditemui adalah orang yang tahu terimakasih, orang yang membiasakan berterimakasih Sikap berterimakasih kadang diremehkan, menganggap hanya sebagai bagian dari lipstik pergaulan, sekedar untuk menyenangkan orang lain. Jika ini yang dilakukan, maka kita akan memaknai terimakasih sebatas pada basi-basi semata. Tidak salah memang, daripada orang yang tidak pernah berucap terimakasih sama sekali.
Ketika sebagian besar orang-orang menggunakan pengertian berterimakasih yang sederhana tersebut, kita dapat menggunakannya sebagai latihan yang lebih tinggi, dan jika dilakukan dengan baik, bisa jadi kita mampu menekan ego dan keakuan kita. Jika itu terjadi, maka kita sudah menjadi manusia langka, manuasia tanpa ego dan keakuan.
Terimakasih telah bersedia membaca tulisan saya ini.
3 komentar:
Nice post mbah....
Terima kasih atas share dan infonya semalam, menambah ilmu buatku dan thanks sudah menulis hal kecil ini tapi yang terkadang sering kulupakan....
UjL
@ ujl
terimakasih sudah bersedia berbagi...
selain terima kasih. ada lagi satu kata yg sulit diucapkan, yaitu maaf. kadang orang sudah tahu dia berbuat salah, telah menyakiti hati orang lain, tetapi berat banget untuk meminta maaf, yah..boro2 minta maaf, ngakui salah aj ga bakalan. itu juga karena EGO.
Posting Komentar