Setiap lebaran kita dihadapkan pada rangkaian kata maaf yang terucap dari siapapun kepada siapapun. Sudah tentu ini adalah hal yang positif, yang sangat menyentuh. Betapa tidak. Jika masyarakat dengan kesadaran penuh saling meminta maaf, artinya kita sedang melangkah menuju ke arah yang lebih baik.
Maaf, adalah serangkaian kata, yang terucapkan dengan kesadaran penuh. Rangkaian kata yang terucap dengan kesadaran penuh untuk mengakui bahwa ada yang kurang, ada yang tidak pas, tidak benar, dari apa yang kita lakukan. Dengan pengakuan itu, kata maaf terucap tentu juga diiringi dengan semangat baru, untuk memperbaiki dan tidak mengulangi lagi segala tindakan yang kurang baik itu. Mengakui dan memperbaiki. Itulah esensi dari maaf.
Kata maaf yang terucap dengan kesunguhan hati, dan kerelaan memaafkan dengan penuh keiklasan akan menjadikan kita semua menjadi lebih baik. Apalagi jika maaf yang terucap itu muncul dari kedalaman spiritual, bukan sekedar ritual meramaikan lebaran semata, atau sekedar numpang iklan, numpang keren, atau sebatas kepantasan semata. Bukan tidak mungkin kelak tidak ada lagi kata maaf yang terucap, karena kita akan selalu menjadi lebih baik setelah berkata maaf dan tidak mengulangi kesalahan-kesalahan itu.